You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Beringkit Belayu
Beringkit Belayu

Kec. Marga, Kab. TABANAN, Provinsi Bali

HARI RAYA GALUNGAN

Administrator 23 April 2025 Dibaca 4 Kali
HARI RAYA GALUNGAN

Hari Raya Galungan yang jatuh pada tanggal 23 april 2025 adalah hari besar keagamaan bagi umat Hindu di Bali yang dirayakan setiap 210 hari (berdasarkan kalender Pawukon). Galungan menandai kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan). Pada hari ini, umat Hindu percaya bahwa roh leluhur turun ke bumi untuk diberkati, dan mereka akan kembali ke alamnya pada 10 hari kemudian, saat Kuningan.

Ciri khas dari Galungan adalah pemasangan penjor, yaitu bambu tinggi yang dihias dan dipasang di depan rumah sebagai simbol kemakmuran dan rasa syukur. Umat Hindu juga mengenakan pakaian adat, sembahyang di pura keluarga, dan membuat berbagai sesajen seperti jajan Bali, lawar, dan babi guling.

Makna Hari Raya Galungan sangat dalam bagi umat Hindu, terutama di Bali. Inti dari perayaan ini adalah kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). Secara spiritual, Galungan mengingatkan umat untuk selalu menjaga hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan perbuatan yang benar.

Berikut makna Galungan secara lebih mendalam:

Kemenangan spiritual: Mengajak umat untuk introspeksi, menumbuhkan kesadaran akan kekuatan rohani, dan menegaskan bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang.

Rasa syukur kepada Tuhan dan leluhur: Saat Galungan, roh leluhur dipercaya turun ke bumi. Umat memberi persembahan sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas berkah dan perlindungan yang telah diberikan.

Pengingat akan keseimbangan hidup: Galungan juga mengingatkan umat untuk menyeimbangkan kehidupan duniawi dan rohani. Jangan terlalu terikat pada hal duniawi dan materi.

Penegasan identitas spiritual dan budaya: Melalui tradisi seperti penjor, sembahyang bersama, dan makanan khas, Galungan menjadi momentum untuk memperkuat jati diri sebagai umat Hindu Bali.

Tradisi galungan

Tradisi Galungan di Bali sangat kaya dan sarat makna. Berikut adalah beberapa tradisi penting yang dilakukan selama rangkaian Hari Raya Galungan:

Penjor

Beberapa hari sebelum Galungan, keluarga Bali memasang penjor—bambu tinggi yang dihias dengan janur, kelapa, dan hasil bumi—di depan rumah sebagai lambang kemakmuran dan rasa syukur kepada Tuhan.

Pembuatan lawar dan babi guling

Pada hari Penampahan Galungan (sehari sebelum Galungan), keluarga sibuk mempersiapkan makanan khas seperti lawar (campuran daging dan sayuran berbumbu) dan babi guling. Ini simbol kemenangan dan persembahan kepada leluhur.

Sembahyang di pura

Pada hari Galungan, umat berpakaian adat dan sembahyang di pura keluarga, pura desa, dan pura leluhur untuk menghaturkan rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi serta para leluhur.

Ngaturang banten (persembahan)

Sesajen (banten) dibuat dan dihaturkan di rumah, pura, dan tempat usaha sebagai bentuk penghormatan dan permohonan berkah.

Kunjungan ke rumah keluarga dan kerabat

Setelah sembahyang, banyak keluarga akan saling mengunjungi, berbagi makanan, dan mempererat tali silaturahmi.

Demikianlah makna dan tradisi galungan, mungkin di setiap daerah atau desa ada perbedaan dalam perayaan galungan. 

 

 

 

 

 

 

 

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan